AMRSE Tawarkan Layanan Pengelolaan Energi Yang Tak Kalah Saing





Energi merupakan suatu bidang yang jarang tersentuh oleh para startup di tanah air bahkan di dunia. Namun, kini telah terdapat beberapa startup yang mulai melirik bidang energi ini. Salah satu startup yang menawarkan layanan dalam mengelola energi adalah AMRSE.

Startup ini akan melakukan pengelolaan terhadap energi listrik, air dan gas.  Singkatnya, pengguna dapat memantau penggunaan listrik dan pengeluaran biaya yang diperlukan serta proyeksi penggunaan di masa mendatang melalui platform yang disediakan oleh AMRSE ini.

Untuk menggunakan layanan ini, pihak AMRSE akan memasangkan alat khusus bernama Meter Device yang akan dipasangkan pada meter listrik customernya. Kemudian alat tersebut akan terhubung ke dalam server AMRSE melalui jaringan internet milik curtomer. Setelah itu, server AMRSE akan melacak setiap Meter Device yang terhubung dan mencatat semua data yang diperoleh ke dalam database. Data-data itulah yang bisa diakses oleh customer.

Target Pasar AMRSE


Diketahui bahwa AMRSE memiliki tiga target pasar. Pertama adalah operator distribusi listrik yang memiliki gardu-gardu dengan traksi tinggi. Kedua adalah penyedia distribusi listrik swasta yang berada di beberapa kawasan industri dan pelabuhan. Dan target yang terakhir merupakan para pemilik bangunan besar seperti perkantoran, mall dan kost. Dan saat ini diketahui bahwa, AMRSE telah meiliki 1.498 pengguna aktif.
 

Paket Yang Ditawarkan dan Cara Menangani Ribuan Pengguna
 

Terdapat tiga pilihan paket yang disediakan oleh AMRSE. Paket tersebut menyediakan harga yang berbeda di setiap layanannya, paket tersebut berkisar mulai  dari harga Rp 25 ribu, Rp 180 ribu dan Rp 240 ribu. Ketiga tarif paket tersebut akan dibebankan setaip bulannya dan para customer bisa menikmati layanan tanpa ada biaya tambahan pemasangan hardware lagi. Dengan catatan, paket tersebut dikenakan untuk setiap titik. Dimana apabila sebuah pusat perbelanjaan memiliki 75 kios yang memiliki meter listrik tersendiri, maka pemilik pusat perbelanjaan akan dibebankan biaya sebesar 75 titik listrik.

 
Saat ini pengguna aktif AMRSE terbilang sudah cukup banyak, namun ternyata tim AMRSE hanya beranggotakan tiga orang saja. Meskipun demikian, AMRSE memiliki partner yang menangani pengelolaan pemasangan hardware dan permasalah hardware. Sedangkan rekan se tim yang lainnya bertugas dalam pengelolaan software dan layanan konsumen.

Adapun perusahaan yang menjadi pesaing AMRSE adalah Fulindo dan Automatic Meter Reader miliki XL Axiata yang juga menawarkan layanan Meter Device. Tetapi, AMRSE disini memiliki keunggulan yang terletak pada teknologi Cloud Computing yang dimana para customer dapat mengkases data dimana saja. Serta model bisnis berlanggannya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan customernya.

Comments